Selasa, 02 Oktober 2007

SYAHWAT SANG POLITISI





"BOS, tolong buka pintu, kami petugas dari Poltabes Barelang. Kami minta kerja samanya, kalau bos tidak mau malu." Teriakan itu dilontarkan Kepala Unit (Kanit) IV Satuan Intelijen dan Keamanan Poltabes Barelang, AKP Maryon di depan kamar 204 Hotel Holiday, Nagoya, Batam, Senin (1/10).

Sudah sekitar 30 menit anak buah Maryon menggedor-gedor pintu kamar hotel itu. Tak ada reaksi sedikitpun dari sang penghuni kamar. Jarum jam menunjuk pukul 23.30 WIB. "Kalau tidak mau buka, kita tunggui terus di sini sampai dia keluar. Kalau perlu kita makan sahur di sini," ujar Maryon kepada anak buahnya yang berjumlah empat orang.

Apa sih yang terjadi? Rupanya para polisi itu tengah memburu seorang anggota DPRD Kabupaten Lingga bernama M Sadri (62) yang tengah menginap di hotel itu. Lalu apa kesalahannya? Ada SMS masuk ke HP polisi menyebut Sadri berselingkuh dengan istri Hasan bernama Zakavira alias Yanti (40). Ahhhhh kasus perkelaminan yang biasa menimpa para politisi kita akhir-akhir ini, di antaranya Yahya Zaini (anggota FPG DPR) hingga Bustamam (anggota DPRD Lima Puluh Kota, Sumbar).

Gedoran pintu petugas polisi membangunkan para penghuni Hotel Holiday lainnya. Dengan mimik ketakutan mereka memandang ke arah kamar itu. Kunci duplikat hotel tak bisa dipakai polisi karena pintu kamar digrendel dari dalam. "Percuma pakai kunci duplikat, soalnya digrendel dari dalam," ujar polisi bersungut-sungut.

Penantian polisi akhirnya berbuah. Sadri membuka pintu. "Ada apa," tanyanya kalem. "Kami dari Poltabes Barelang, ingin memeriksa kamar ini," jawab AKP Maryon. "Silakan, nggak ada apa-apa di sini," jawab pria yang kelihatan sudah mulai uzur itu. "Hidupkan lampunya! Mana saklar untuk menghidupkan lampu," teriak Maryon.

Lampu di kamar itu memang dimatikan. Begitu lampu menyala, polisi dan wartawan langsung menyerbu masuk. Clap..clap..clap!!! Kilatan lampu kamera langsung mengenai wajah Sadri dan Yanti. Sadri mengenakan piyama duduk di kursi, sedangkan sang perempuan memakai kaus merah dan celana putih selutut. Rambutnya basah.

"Ibu siapa? Apa hubungan Ibu dengan Bapak ini. Ibu kan sudah punya suami," berondong polisi. "Saya janda. Kami sudah lama kenal, dan sebentar lagi mau menikah," jawab Yanti yang malam itu tidak mengenakan bra. "Ibu kan istrinya Hasan," tanya polisi lagi. "Saya tidak kenal Hasan. Saya janda. Siapa yang bilang saya istri Hasan," kilahnya.

Hotel berbintang

Polisi tak mau banyak debat di kamar sempit itu. "Udah begini saja, Bapak dan Ibu segera ganti pakaian. Kami mau bawa Anda sekalian ke Poltabes," potong Maryon. Sambil menuju ke kamar mandi, Sadri menenteng celana dalam warna putih. Ia berganti baju batik dan celana kain. Berikutnya Yanti masuk kamar mandi untuk memakai bra yang sebelumnya tergeletak di kursi. Perempuan berkulit putih dan berhidung mancung itu tetap mengenakan kaus merah dan celana putihnya

Drama perselingkuhan itu berakhir di Poltabes Barelang. Ironis. Syahwat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari manusia berubah menjadi bencana. Esok harinya, adegan di kamar hotel itu terpampang jelas di surat kabar. "Mengapa anggota DPRD itu menginap di hotel melati? Mengapa ia tidak menginap di hotel berbintang, kan pasti lebih aman," ujar seorang general manajer sebuah hotel bintang empat di Batam ketika bertemu saya dalam acara buka puasa.

Ia mengakui hotel-hotel berbintang di Batam sering dipakai para politisi untuk berselingkuh. "Saya tutup mata saja. Etika kami memang melindungi privacy para tamu. Yang penting mereka tak bikin ribut dan menggangu ketenangan tamu lain," ujar sang GM (general manajer). Saya cuma tersenyum mendengarnya. Masuk akal. Demi kepentingan bisnis, moralitas sang GM terpaksa harus disimpan dalam-dalam.

"Mari lho Mas Febby, hidangan buka puasanya dinikmati. Adzan maghrib sudah terdengar, batalkan puasanya," ujar sang GM membuyarkan lamunan saya. Saya segera mengambil sepotong buah apel di meja hidangan, padahal saya tak puasa. Buah apel ranum dan manis rasanya. Mungkin begitu lah yang dirasakan Sadri ketika berada dalam satu kamar dengan Yanti di Hotel Holiday. Siapa takut!!!! (febby mahendra)

Keterangan foto: Sadri dan Yanti sibuk bebenah ketika hendak dibawa ke Poltabes Barelang (gambar atas). Yanti diinterogasi AKP Maryon (kanan) dan seorang anak buahnya. Ogut yang pakai topi loreng ikut ngelihat. Mungkin dikira anggota polisi juga (gambar bawah)

3 komentar:

stefanus akim, mengatakan...

Wah...Pak Bos turun langsung noh menyaksikan....

Saya salut pak...Banyak ilmu yang harus saya timba dari bapak

Free Music Share mengatakan...

welwh....welwh......lg tanggung tuh...:D

herlambang's mengatakan...

Nang Batam ta Cak Keby...?